Sabtu, 15 Juli 2023

Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Pdf

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah digunakan sejak zaman penjajahan Belanda. Ejaan bahasa Indonesia sendiri mengalami beberapa perubahan sepanjang sejarahnya, baik dalam bentuk ejaan tunggal maupun ganda. Berikut adalah sejarah perkembangan ejaan bahasa Indonesia dalam bentuk PDF.

Pada masa penjajahan Belanda, ejaan bahasa Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1901 oleh Cornelis van Ophuijsen. Ejaan yang dikenal dengan sebutan “Ejaan van Ophuijsen” ini menggunakan ejaan tunggal, yang mengharuskan setiap suku kata memiliki satu huruf vokal dan satu huruf konsonan. Ejaan ini dipakai hingga masa kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Setelah Indonesia merdeka, ejaan bahasa Indonesia mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1947, Soewandi, seorang ahli bahasa, mengusulkan ejaan ganda untuk bahasa Indonesia, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Ejaan Soewandi”. Ejaan ganda ini memperbolehkan penggunaan dua ejaan untuk suatu kata, tergantung dari asal kata dan bentuk kalimatnya. Ejaan ini dipakai hingga tahun 1972.

Pada tahun 1957, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Yamin, mengusulkan revisi ejaan ganda dan menghasilkan ejaan baru yang dikenal dengan sebutan “Ejaan Yamin”. Ejaan ini menggunakan ejaan tunggal dengan beberapa perubahan dalam penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Ejaan Yamin dipakai hingga tahun 1972.

Pada tahun 1972, pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 2 Tahun 1972 tentang Ejaan Yang Disempurnakan. Ejaan ini menggantikan ejaan ganda dan menggunakan ejaan tunggal dengan beberapa perubahan. Ejaan tunggal yang digunakan mengharuskan penggunaan suku kata tertutup (kata yang diakhiri huruf konsonan) ditulis dengan dua huruf vokal, seperti pada kata “buku”. Ejaan ini masih digunakan hingga sekarang.

Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Pedoman ini memberikan penjelasan lebih rinci tentang penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, termasuk penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Pedoman ini juga memberikan panduan bagi penggunaan bahasa Indonesia dalam media elektronik dan digital.

Dalam perkembangan ejaan bahasa Indonesia, ada beberapa kontroversi yang muncul terutama dalam penggunaan ejaan tunggal atau ganda. Sebagian kalangan menganggap ejaan ganda memberikan kebebasan dalam penggunaan bahasa Indonesia, sementara sebagian yang lain lebih menyukai ejaan tunggal karena