Pendopo Agung Trowulan adalah salah satu situs arkeologi yang terletak di Desa Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Pendopo Agung Trowulan memiliki sejarah yang panjang dan merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di wilayah Jawa.
Sejarah Pendopo Agung Trowulan dimulai pada abad ke-14, saat kerajaan Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Pendopo Agung Trowulan merupakan salah satu bangunan keraton atau istana dari kerajaan Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, ibu kota kerajaan Majapahit pada masa itu. Pendopo Agung Trowulan digunakan sebagai tempat berkumpul dan mengadakan upacara kenegaraan serta kegiatan-kegiatan penting lainnya bagi keluarga kerajaan dan pejabat kerajaan.
Pendopo Agung Trowulan memiliki arsitektur yang khas, menggabungkan gaya arsitektur Hindu dan Jawa klasik, yang menjadi ciri khas kerajaan Majapahit. Bangunan ini terbuat dari batu bata merah dengan atap yang terdiri dari beberapa tingkat, dikelilingi oleh halaman terbuka yang luas. Pendopo Agung Trowulan juga memiliki relief dan ukiran yang sangat indah dan kompleks, menggambarkan cerita dan legenda dalam kebudayaan Jawa.
Selama masa kejayaan kerajaan Majapahit, Pendopo Agung Trowulan menjadi pusat pemerintahan dan aktivitas budaya. Di dalam kompleks Trowulan, terdapat banyak bangunan dan situs arkeologi lainnya, seperti Candi Bajang Ratu, Candi Brahu, Candi Gentong, dan Candi Wringin Lawang, yang semuanya merupakan bagian dari kompleks istana kerajaan Majapahit.
Namun, pada abad ke-15, kerajaan Majapahit mengalami kemunduran akibat serangan dari luar dan konflik internal. Ibu kota kerajaan Majapahit pun dipindahkan ke daerah lain, dan kompleks Trowulan ditinggalkan. Seiring berjalannya waktu, Pendopo Agung Trowulan mengalami kerusakan akibat alam dan manusia, seperti erosi, pencurian bahan bangunan, dan pelebaran saluran irigasi yang melewati kompleks tersebut.
Pada abad ke-19, Pendopo Agung Trowulan mulai menjadi perhatian para arkeolog dan sejarawan, yang tertarik untuk menggali dan mempelajari situs bersejarah ini. Pada tahun 1906, pemerintah Hindia Belanda memulai penggalian di Pendopo Agung Trowulan untuk mengungkap lebih lanjut tentang sejarah kerajaan Majapahit. Namun, penggalian tersebut tidak dilakukan dengan metode yang tepat sehingga menyebabkan kerusakan pada bangunan dan artefak yang ditemukan.
Barulah pada tahun 1980-an, pemerintah Indonesia dan pihak berwenang setempat mulai melakukan konservasi dan pemugaran Pendopo Ag
Sabtu, 15 Juli 2023
Sejarah Pendopo Agung Trowulan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (141)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (608)