Sinopsis Pintu Terlarang

‘Pintu Terlarang’ adalah novel karya seorang penulis Indonesia, Ahmad Tohari, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1988. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan seorang wanita bernama Srintil yang hidup di desa kecil di Jawa Tengah pada masa Orde Baru.

Srintil adalah seorang penari jaipong yang terkenal di desanya. Ia memiliki bakat yang luar biasa dalam menari dan selalu menjadi pusat perhatian di setiap pentas seni di desanya. Namun, kehidupan Srintil berubah ketika desanya menjadi saksi dari tragedi G30S/PKI pada tahun 1965.

Setelah itu, desa Srintil menjadi sasaran operasi militer. Keluarga Srintil yang terdiri dari ibu dan adiknya menjadi korban kekerasan militer. Srintil sendiri disekap dan diperkosa oleh seorang tentara. Kekerasan ini mengubah hidup Srintil secara drastis. Ia kehilangan semangat hidupnya dan tidak lagi tertarik untuk menari.

Namun, Srintil bertemu dengan seorang pria bernama Rasus. Rasus adalah seorang pemuda desa yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang petani. Keduanya saling jatuh cinta dan mulai menjalin hubungan. Namun, hubungan mereka menjadi rumit ketika Srintil menjadi kekasih seorang komandan militer bernama Kliwon. Kliwon adalah orang yang bertanggung jawab atas kekerasan yang dialami Srintil dan keluarganya.

Srintil merasa terjebak dalam hubungan dengan Kliwon. Ia tidak bisa meninggalkan Kliwon karena ia membutuhkan uang untuk membayar pengobatan adiknya yang sakit. Namun, hubungan mereka semakin rumit ketika Kliwon menemukan bahwa Srintil masih menjalin hubungan dengan Rasus. Kliwon menjadi sangat marah dan mengancam akan membunuh Rasus.

Srintil merasa terjebak dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, suatu saat, ia bertemu dengan seorang dukun yang mengatakan bahwa ia harus menemukan ‘pintu terlarang’ untuk mengubah hidupnya. Srintil kemudian berusaha mencari pintu terlarang tersebut dan menemukannya di sebuah gua yang angker.

Srintil masuk ke dalam gua tersebut dan menemukan sebuah ‘benda’ yang diyakini sebagai pintu terlarang. Srintil kemudian membawa benda tersebut dan mempersembahkannya kepada Kliwon. Kliwon sangat senang dan mengampuni Rasus. Namun, Srintil kemudian menemukan bahwa benda tersebut sebenarnya hanya sebuah patung yang tidak memiliki kekuatan apapun.

‘Pintu Terlarang’ adalah sebuah novel yang mengisahkan tentang kehidupan seorang wanita yang harus melalui banyak rintangan dan kekerasan. Novel ini juga menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia pada masa Orde Baru. Meskipun Srintil harus melalui banyak penderitaan, ia tetap teguh pada prinsipnya dan tidak mau menyerah pada kekuasaan